Grebeg Suro Ponorogo 2024 kembali digelar dengan rangkaian acara yang menarik. Acara tahunan ini diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Islam pada 1 Muharam, yang juga dikenal sebagai bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengadakan berbagai acara yang mencakup seni, budaya, dan keagamaan.
Memasuki 1 Suro, masyarakat Jawa kerap mengadakan tradisi yang disebut suroan. Tradisi ini dilakukan turun-temurun untuk menyambut Tahun Baru Islam menurut kalender Hijriah atau bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Nilai-nilai Simbolik dalam Grebeg Suro
Penelitian menunjukkan bahwa prosesi Grebeg Suro Ponorogo mengandung nilai-nilai simbolik religius dan budaya. Nilai-nilai religius berupa ungkapan rasa syukur dengan melakukan tirakatan (banyak berdzikir dan beramal sholeh) dan kenduri (selamatan berbagi rezeki), serta menjalin silaturahmi antarwarga (Hanif & Zulianti, 2012).
Selain nuansa religi, nuansa budaya juga mewarnai pembukaan Grebeg, yaitu dengan diadakannya Tari Reyog massal yang diadakan di Alun-alun Ponorogo, kirab pusaka, pemilihan duta wisata, kakang senduk, acara Larung Risalah, dan doa. Setiap perlengkapan prosesi mengandung makna simbolik untuk menyampaikan pesan-pesan kebudayaan melalui media seni.
Rangkaian Acara Grebeg Suro Ponorogo 2024
Dikutip dari akun Instagram @grebegsuro.png2024, tercatat ada 33 event atau kegiatan yang menyemarakkan Grebeg Suro Ponorogo 2024. Berikut daftar lengkapnya:
- Istighosah & Doa Bersama: 18 Juni 2024, pukul 19.00 WIB, di Pandopo Agung Kabupaten Ponorogo
- Halaqoh & Sima’an Al Quran: 19 Juni 2024, pukul 05.00 WIB, di Pandopo Agung Kabupaten Ponorogo
- Lomba Lukis “Tentang Ponorogo”: 22-23 Juni 2024, pukul 07.00 WIB, di Pandopo Agung Kabupaten Ponorogo
- Pameran Bonsai PPBI “Grebeg Bonsai Bumi Reog”: 22-28 Juni 2024, pukul 08.00-22.00 WIB, di Halaman Depan Pandopo Agung Kabupaten Ponorogo
- Lomba Mocopat (Pepadi): 24-25 Juni 2024, pukul 08.00 WIB, di Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo
- Upacara Pembukaan Grebeg Suro, Festival Reog Remaja (FRR) XX, dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXIX Tahun 2024: 27 Juni 2024, pukul 19.00 WIB, di Panggung Utama Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo
- Grebeg Suro Adventure Offroad VI (GSAO): 27-30 Juni 2024, pukul 08.00 WIB, di Depan Pintu Stadion Bathoro Katong
- Pementasan Festival Reog Remaja (FRR) XX Tahun 2024: 28 Juni-1 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Panggung Utama Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo
- Pameran Bonsai “Samandiman Bonsai Club” Tahun 2024: 28 Juni-5 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, di Area Patung Macan & Air Mancur
- Pameran Seni Rupa “Sor Zhamboe”: 28 Juni-5 Juli 2024, pukul 10.00-22.00 WIB, di Gedung Graha Kridha Praja Kabupaten Ponorogo dan Rumah Ndoro Tondo
- Bupati Cup “Esport” Indonesia: 29 Juni 2024, pukul 07.00 WIB, di Gedung Sasana Praja Kabupaten Ponorogo
- Mini Track: 29-30 Juni 2024, pukul 06.00 WIB, di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo
- Pacuan Kuda (Pordasi): 29-30 Juni 2024, pukul 13.00 WIB dan 09.00 WIB, di Lapangan Selatan RSUD
- Lomba Burung Perkutut (P3SI Penda Ponorogo): 30 Juni 2024, pukul 07.00 WIB, di Gatangan P3SI Penda Kabupaten Ponorogo
- Lomba & Pameran Burung Berkicau Reog Bird Club: 30 Juni 2024, pukul 08.00 WIB, di Taman Wengker
- Pementasan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXIX Tahun 2024: 3 Juni-6 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Panggung Utama Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo
- Pagelaran Pusaka “Kiai Tunggul Nogo”: 3-6 Juli 2024, pukul 08.00 WIB dan 19.00 WIB, di Padepokan Kiai Tunggul Nogo dan Pandopo Agung Ponorogo
- Ziarah Makam: 4 Juli 2024, pukul 06.00 WIB, di Makam Batoro Kathong, Makam Tajug, Masjid Agung Ponorogo, Makam Astana Srandhil, dan Taman Makam Pahlawan
- Bedol Pusaka Didahuluhi Dengan Macapat: 5 Juli 2024, pukul 23.00 WIB, di dari Pringgitan ke Kota Lama
- Kirap Pusaka, Pawai Lintas Sejarah & Jamasan Pusaka: 6 Juli 2024, pukul 13.00 WIB, di Kota Lama hingga Aloon-Aloon Ponorogo
- Music On The Street Dua Tempat: 6 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Pertigaan Ngepos & Depan WOW PNG
- Laku Tirakatan Malam 1 Suro: 6 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Kecamatan Babadan, Pulung, Balong, dan Kauman
- Upacara Penutupan Grebeg Suro & Pengumuman Hasil Festival Reog Remaja (FRR) XX & Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXIX 2024: 6 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Panggung Utama Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo
- Pagelaran Wayang (Pepadi): 6 Juli 2024, pukul 20.00 WIB, di Pendopo Kabupaten Ponorogo
- Larungan Telaga Ngebel: 6-7 Juli 2024, pukul 05.00 WIB dan 08.00 WIB, di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo
- Event “Sepeda Unto”: 7 Juli 2024, pukul 06.00 WIB, di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo
- Festival Jamu Se-Kabupaten Ponorogo: 11 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, di Kampus Kesehatan Akafarma Sunan Giri Ponorogo
- Caf Mampiro Festival: 12-14 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, di Taman Wisata Ngembang dan Desa Wisata Klepu, Soko Ponorogo
- Grebeg Suro Adventure Trail: 14 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, di Sirkuit “Ban Blunder” Sewelut Babadan Ponorogo
- Akafarma Bersholawat: 17 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Kampus Kesehatan Akafarma Sunan Giri Ponorogo
- Grebeg Otomotif “Komunitas Otomotif” Ponorogo (Kompor): 21 Juli 2024, pukul 12.00-23.00 WIB, di Sirkuit “Ban Blunder” Sewelut Babadan Ponorogo
- Grebeg Tutup Suro: 22-27 Juli 2024 di Bantarangin
- Festival Layang Layang “Pelayang Ponorogo Bersatu”: 28 Juli 2024, pukul 09.00-16.00 WIB, di Sirkuit “Ban Blunder” Sewelut Babadan Ponorogo
Grebeg Suro Ponorogo adalah acara yang penuh dengan nilai budaya dan religi. Acara ini mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Ponorogo. Dalam upacara ini, terdapat berbagai kegiatan seperti kenduri, tirakatan, dan kirab pusaka yang menunjukkan simbol-simbol kebudayaan dan keagamaan (Hanif & Zulianti, 2012).
Filosofi Grebeg Suro
Grebeg Suro di Ponorogo adalah bentuk tradisi budaya tahunan yang telah berlangsung sejak sebelum berdirinya negara Indonesia. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kehormatan, kesucian, dan kemakmuran bagi masyarakat Ponorogo (Ansoriy, n.d.). Dalam pandangan masyarakat Ponorogo, Grebeg Suro merupakan acara yang menggabungkan unsur-unsur kebudayaan, ritual, sistem religi, dan nilai-nilai tradisi. Adapun kegiatan utama dalam Grebeg Suro adalah pentas seni Reog Ponorogo, pameran, pawai, kirab pusaka, dan pemandian benda pusaka (Ansoriy, n.d.).
Prosesi Grebeg Suro tidak hanya menarik dalam format fisiknya, tetapi juga mengandung nilai-nilai yang mendalam. Misalnya, Tari Reyog yang tidak hanya merupakan atraksi seni, tetapi juga mengandung pesan-pesan kebudayaan yang disampaikan melalui gerakan dan kostum. Selain itu, kegiatan seperti kenduri dan tirakatan merupakan bentuk ungkapan syukur dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Hanif & Zulianti, 2012).
Makna dan Nilai Religius
Grebeg Suro juga memiliki nilai religius yang tinggi. Misalnya, kegiatan tirakatan yang melibatkan banyak berdzikir dan beramal soleh, serta kenduri yang merupakan selamatan berbagi rezeki (Hanif & Zulianti, 2012). Ritual ini juga menunjukkan betapa masyarakat Ponorogo mempertahankan adat budaya warisan leluhur mereka sebagai bagian dari identitas keagamaan dan budaya mereka (Ansoriy, n.d.).