Mengisi Ruang Maya

Tarik Ulur Eksistensi TikTok Shop, Antara Geopolitik, Kedaulatan Digital, dan Perdagangan Global

TikTok Shop

Di tengah ramainya pasar digital di Indonesia, ada pemain baru yang baru-baru ini menarik perhatian dunia. TikTok Shop telah berkembang lebih dari sekadar tren viral, platform ini kini telah mengubah lanskap e-commerce. Namun, ketika raksasa global ini mengincar pasar nusantara, persoalannya bukan hanya tentang bisnis; persoalan diplomasi, data, dan dinamika lokal justru mulai muncul ke permukaan.

Perkembangan TikTok yang pesat telah mendorongnya menjadi sorotan dunia, mengungkap hubungan yang rumit antara geopolitik, kedaulatan digital, dan perdagangan internasional.

Dikenal karena video-video pendeknya yang kreatif, TikTok, yang dulunya hanya sebuah taman bermain digital, kini telah merambah ke dunia e-commerce yang kompleks dengan “TikTok Shop” dan “Project S” yang terbilang kompleks.

Dengan merambah dunia baru ini, TikTok menantang norma-norma yang sudah ada dalam perdagangan global dan mendorong berbagai negara untuk mengkaji ulang kebijakan dan perspektif mereka tentang perdagangan digital. Ikuti ulasan terhadap isu global yang muncul disebabkan oleh TikTok berikut ini:

Dilema Keamanan di Inggris

Keputusan Inggris untuk melarang TikTok bukan hanya sebagai tindakan pencegahan; ini mencerminkan kekhawatiran global tentang potensi kerentanan data aplikasi ini. Mengingat basis pengguna aplikasi ini yang sangat besar di Inggris, keputusan pemerintah ini menimbulkan sebuah persoalan krusial: Dapatkah negara-negara menyeimbangkan hubungan antara melindungi keamanan dalam negeri dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdagangan internasional?

Artikel yang ditulis oleh Qiang Ren dan Jing Dua 2023 yang berjudul he UK Ban of TikTok: Legality and Interplay With International Trade Law menunjukkan bahwa sikap Inggris yang melarang TikTok dianggap dilematis. Larangan ini berpotensi melanggar prinsip-prinsip perdagangan internasional, termasuk GATS. Meskipun langkah ini selaras dengan masalah keamanan negara, hal ini juga menggambarkan tantangan yang dihadapi negara-negara ketika raksasa teknologi global menjadi bagian dari ketegangan geopolitik yang lebih besar.

Baca Juga :   Menelisik Kebijakan Luar Negeri Presiden Joko Widodo di Panggung Global

Upaya India untuk mendapatkan kedaulatan digital

Pelarangan TikTok di India memberikan nuansa yang sedikit berbeda. Tidak seperti pendekatan Inggris yang berpusat pada keamanan, langkah India sangat kental dengan upaya untuk mendapatkan kedaulatan digital, yang bertujuan untuk merebut kendali dari raksasa teknologi global dan memelihara ekosistem digitalnya. Yang menarik, bagaimanapun, adalah dukungan media yang hampir bulat terhadap larangan tersebut, yang mengaitkannya dengan perselisihan perbatasan India yang sedang berlangsung dengan Cina.

Penelitian berjudul Media, digital sovereignty and geopolitics: the case of the TikTok ban in India yang dilakukan oleh Kumar dan Thussu di tahun 2023, memperlihatkan bahwa fokus India tidak hanya pada pelarangan platform ini, tetapi juga memastikan bahwa warganya memiliki kendali atas jejak digital mereka. Meskipun larangan ini mungkin terlihat reaktif, ini juga menunjukkan ambisi India yang lebih besar untuk menciptakan infrastruktur digital yang mandiri.

TikTok Shop dan kekhawatiran Indonesia

Interaksi Indonesia dengan TikTok menambahkan dimensi lain: e-commerce. Dengan ambisi TikTok untuk memasuki dunia e-commerce, muncul berbagai kekhawatiran bagi Indonesia. Tidak hanya mengenai praktik pengumpulan data pengguna yang agresif dari TikTok, tetapi juga kekhawatiran akan potensi masuknya produk-produk Cina yang dapat mengalahkan bisnis lokal.

Selain itu, dugaan praktik pengumpulan data yang dilakukan TikTok – memetakan preferensi pelanggan dan memproduksi barang-barang yang sedang tren – telah menimbulkan banyak kecurigaan. Terutama di negara seperti Indonesia, yang masih mengembangkan kerangka kerja perlindungan datanya, langkah TikTok dipandang dengan skeptis.

Melihat perjalanan TikTok di berbagai negara memperlihatkan tantangan serta peluang yang muncul dari platform teknologi global. Sebagai tanggapan terhadap berbagai tantangan tersebut, kisah TikTok mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki pemahaman yang mendalam dan pendekatan yang lebih inklusif terhadap platform-platform digital global. Perpaduan antara teknologi, geopolitik, dan perdagangan sangatlah rumit, dan negara-negara perlu menyusun koreografi langkah mereka dengan hati-hati.

Baca Juga :   Soal PPPK Guru 2023 Plus Kunci Jawabannya
Avatar photo

Redaksi El Kariem

Tim redaksi elkariem-mengisi ruang maya. "Saya adalah saya dan etnis, ras, atau agama saya adalah identitas saya. Anda adalah Anda dan etnis, ras, atau agama Anda adalah identitas Anda. Kita adalah satu umat manusia yang bersatu di satu planet, dan kemanusiaan kita yang bersama adalah identitas kita."

1 comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most popular

Most discussed