Sersan Satu Polisi Renita Rismayanti dari Indonesia, yang tengah bertugas dalam misi penjagaan perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA), dinobatkan sebagai Petugas Polisi Wanita Terbaik Tahun 2023 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh UN News (12 November 2023) dan menegaskan peran penting Indonesia dalam upaya perdamaian global.
Penghargaan bergengsi ini akan diserahkan pada upacara khusus yang diadakan di Markas Besar PBB, New York, pada hari Rabu mendatang, sebagai bagian dari Minggu Kepolisian PBB yang berlangsung dari 13 hingga 17 November.
Sebagai Petugas Database Kejahatan untuk MINUSCA, Sersan Satu Rismayanti berperan vital dalam pengembangan database kejahatan. Sistem ini sangat membantu dalam pemetaan dan analisis lokasi kejahatan, mendukung pasukan keamanan dalam merencanakan operasi demi perlindungan warga sipil.
Jean-Pierre Lacroix, kepala Operasi Perdamaian PBB, menekankan kontribusi signifikan Sersan Satu Rismayanti dalam upaya memperkuat keamanan, khususnya bagi komunitas yang rentan. Kepemimpinan dan inovasi beliau diakui sebagai faktor penting dalam peningkatan efektivitas misi penjagaan perdamaian.
Dengan usia baru 27 tahun, Sersan Satu Rismayanti telah menorehkan prestasi sebagai Petugas Polisi Wanita PBB termuda yang memenangkan penghargaan ini. Karirnya di Kepolisian Nasional Indonesia dimulai sejak 2014, dengan pengalaman di berbagai bidang mulai dari informasi publik hingga administrasi dan logistik.
Penasehat Polisi PBB, Faisal Shahkar, menyoroti peran Sersan Satu Rismayanti dalam membentuk masa depan kepolisian PBB. Keterlibatan dan kepercayaan yang dibangun antara otoritas lokal dan komunitas menjadi kunci efektivitas dan keamanan dalam kerja mereka.
Penghargaan ini, yang didirikan pada tahun 2011, bertujuan untuk mengakui kontribusi perempuan dalam operasi perdamaian PBB dan mempromosikan pemberdayaan perempuan.
MINUSCA sendiri adalah misi yang dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB pada April 2014 untuk meredam konflik antarkomunal di Republik Afrika Tengah. Dengan personel hampir 18.000, termasuk lebih dari 1.630 petugas beruniform, misi ini telah mengalami lebih dari 160 kematian selama penugasannya.
Biografi Renita Rismayanti
Renita Rismayanti adalah seorang petugas kepolisian dari Indonesia yang saat ini bertugas sebagai petugas polisi individu di MINUSCA (Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah), dengan peran sebagai petugas basis data kriminal di Bagian Intelijen dan Analisis Kejahatan. Sebelum dikerahkan sebagai Petugas Polisi Individu (IPO) pada Juni 2022, Sersan Satu Rismayanti bertugas di Kantor Pelatihan dan Administrasi Penjagaan Perdamaian, di mana ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam berbagai tanggung jawab selama 5 tahun, termasuk seleksi personel, penilaian kompetensi, dan pengadaan logistik untuk pelatihan pra-penugasan. Pengalamannya juga meluas ke posisi sebagai Petugas Informasi Publik, di mana ia berpengalaman dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan kejahatan.
Di usianya yang baru 27 tahun, Sersan Satu Rismayanti telah menunjukkan semangat dan dedikasi yang kuat untuk mendorong perubahan positif di dunia. Di waktu luangnya, ia senang bepergian ke tempat-tempat baru dan selalu mencari peluang untuk mengubah ide menjadi kenyataan. Dedikasinya dalam karier dan aspirasinya sebagai individu mencerminkan komitmen dan semangatnya untuk kontribusi positif dalam skala global.
Penghargaan yang akan ia terima selama Minggu Kepolisian PBB merupakan pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya. Acara ini merupakan pertemuan tahunan kepala komponen polisi PBB dari operasi penjagaan perdamaian, misi politik khusus, dan kantor lainnya, yang melibatkan interaksi dengan kepemimpinan senior PBB dan briefing kepada Dewan Keamanan PBB serta Komite Khusus Operasi Penjagaan Perdamaian Majelis Umum.
Dalam konteks yang lebih luas, partisipasi perempuan dalam Polisi PBB telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2015. Saat ini, Polisi PBB telah melampaui semua target paritas gender yang ditetapkan untuk tahun 2023. Per September 2023, perempuan petugas polisi membentuk 43.1% dari petugas profesional yang dikontrak di Markas Besar PBB, 24.6% di lapangan, 31.8% sebagai petugas polisi individu, dan 15.6% dari anggota Unit Polisi Terbentuk. Perempuan juga menduduki enam dari 13 posisi sebagai kepala atau wakil kepala polisi di berbagai misi internasional.
Add comment