Mengisi Ruang Maya
maqasid metodologi

Dari Teori ke Metodologi, Pendekatan Maqashid Ala Prof. Jasser Auda

Berada di era di mana pemikiran Islam terus berkembang, maqasid metodologi tumbuh sebagai pendekatan revolusioner yang menawarkan perspektif mendalam tentang bagaimana kita memahami dan menerapkan ajaran Islam. Prof. Jasser Auda, melalui pemikirannya yang tajam, memberikan wawasan unik tentang konsep ini. Jika Anda ingin menyelami lebih jauh pemikiran beliau dan memahami bagaimana maqasid metodologi dapat merubah cara kita mendekati studi Islam, unduh buku pada link di bawah ini.

Prof. Jasser Auda, dalam bukunya “Re-envisioning Islamic Scholarship: Maqasid Methodology as a New Approach”, mengajak pembaca untuk memahami pendekatan epistemologi dalam studi Islam yang berbeda dari klasifikasi ilmu dalam dunia akademik modern.

Di dunia akademik yang sekuler, disiplin ilmu biasanya dikategorikan ke dalam empat bagian: Humanities, Social Sciences, Natural Sciences, dan Applied Sciences. Namun, menurut Prof. Auda, Islam menawarkan sebuah kerangka epistemologi yang holistik dan tidak tersegmentasi, memberikan pandangan komprehensif terhadap ilmu pengetahuan.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana Prof. Auda membahas klasifikasi disiplin ilmu dalam percaturan epistemologi modern dan bagaimana masing-masing memiliki epistemologinya sendiri. Terlebih lagi, beliau menekankan bahwa ketika mempelajari Islam dalam kerangka sekuler, seringkali Islam dikategorikan berada di bawah bidang ilmu teologi, studi agama, atau kadang-kadang studi Islam, masing-masing dengan pendekatan epistemologisnya sendiri.

Dengan pendekatan yang mendalam dan analitis, Prof. Auda menjelaskan bagaimana studi Islam harus dilihat sebagai sebuah disiplin yang mencakup berbagai aspek kehidupan, bukan hanya sebatas studi agama. Beliau menunjukkan bagaimana Islam memiliki filosofi, hukum, seni, sejarah, psikologi, politik, ekonomi, arsitektur, dan banyak lagi.

Dalam buku ini, Prof. Auda mengajukan lima langkah maqasid sebagai metodologi:

  1. Purpose: Mendefinisikan tujuan dari studi berdasarkan kerangka Islam.
  2. Cycles of Reflection: Melakukan refleksi berulang-ulang atas Al-Qur’an dan Sunnah.
  3. Framework: Membangun kerangka kerja berdasarkan refleksi-refleksi tersebut.
  4. Critical Studies of Literature and Reality: Melakukan kajian kritis terhadap literatur dan realitas berdasarkan kerangka Islam.
  5. Formative Theories and Principles: Mengembangkan teori dan prinsip.
Baca Juga :   Mengenal 8 Pilar Perdamaian Positif

Prof. Auda menekankan pentingnya mendefinisikan penelitian berdasarkan tujuan yang diberikan oleh Al-Quran dan Hadist, bukan berdasarkan masalah yang didefinisikan oleh pendekatan sekuler. Melalui metode ini, beliau mencoba mengatasi keterbatasan metodologis dalam studi Islam dengan menggunakan ajaran dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Selain itu, Prof. Auda juga memperkenalkan klasifikasi disiplin ilmu dalam studi Islam:

  1. Usuli Studies: Mencakup studi dasar terkait dengan Al-Qur’an, Tafsir, dan lainnya. Fokus utamanya adalah pada Al-Qur’an dan pengetahuan yang ditawarkannya secara langsung.
  2. Disciplinary Studies: Melibatkan koreksi disiplin ilmu kontemporer sebagaimana diklasifikasikan dalam sistem akademik dan pendidikan saat ini.
  3. Phenomena Studies: Melibatkan penciptaan sistem penelitian dan pendidikan Islam yang mandiri yang memanfaatkan kontribusi sebelumnya yang sesuai dengan kerangka kerja Islam.
  4. Strategic Studies: Melibatkan pemikiran dan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan masa depan.

Dengan pendekatan ini, Prof. Auda mengajak para pembaca untuk memahami lebih dalam bagaimana memandang dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam konteks modern. Buku ini menawarkan kerangka kerja yang relevan dan adaptif, yang memungkinkan umat Islam untuk menjawab tantangan-tantangan zaman dengan lebih efektif dan otentik.

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Prof. Auda adalah konsep “maqasid metodologi” (tujuan) dalam Islam. Beliau memberikan contoh bagaimana dalam ekonomi, tujuannya bukan pertumbuhan GDP, tetapi pemenuhan kebutuhan manusia dan keadilan dalam distribusi. Ini mencerminkan bagaimana Islam memberikan pandangan yang lebih holistik dan berpusat pada manusia.

Melalui buku ini, Prof. Auda menawarkan metodologi untuk merevisi studi Islam dan mengajak pembaca untuk melihat kembali bagaimana cara terbaik memahami dan mengaplikasikan ajaran Islam di era modern. Pendekatan-pendekatan ini menawarkan kerangka kerja yang lebih relevan dan adaptif, memungkinkan umat Islam untuk menjawab tantangan-tantangan zaman dengan lebih efektif.

Diclaimer:

Buku ini adalah bagian dari proyek e-library The Maqasid Institute’s (MI), yang bertujuan mendukung produksi studi inovatif dalam ilmu Maqasid. E-library ini mencerminkan maqasid metodologi MI, dengan fokus pada integrasi antara ilmu hukum dan ilmu kemanusiaan.

Baca Juga :   Merakit Serpihan Cendana? Strategi Politik Tukang Kayu
Avatar photo

Redaksi El Kariem

Tim redaksi elkariem-mengisi ruang maya. "Saya adalah saya dan etnis, ras, atau agama saya adalah identitas saya. Anda adalah Anda dan etnis, ras, atau agama Anda adalah identitas Anda. Kita adalah satu umat manusia yang bersatu di satu planet, dan kemanusiaan kita yang bersama adalah identitas kita."

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most popular

Most discussed