Mengisi Ruang Maya
coldplay

Konser Coldplay: Dibalik Melodi, Musik Vs Politik Identitas!

Jakarta, 15 November 2023 – Stadion Gelora Bung Karno akan menyala dalam alunan harmoni dari Coldplay, band rock alternatif terkenal asal Inggris. Sebagai media yang berdedikasi pada penyelesaian konflik etnis, rasial, dan agama, El-Kariem melihat acara ini sebagai kesempatan untuk menyoroti pesan-pesan penting yang dituangkan Coldplay dalam lagu-lagu mereka.

Coldplay telah dikenal luas dengan keberaniannya menempatkan sikap politik dalam beberapa karya musik mereka, serta dalam keyakinan pribadi anggota band. Mereka tidak hanya menikmati sukses secara komersial, tetapi juga memanfaatkan platform mereka untuk menyampaikan pesan kritis dan penting tentang isu-isu global.

Misalnya, album mereka “Everyday Life” mengkritik kurangnya kontrol senjata dan rasisme dalam masyarakat. Pada lagu “Trouble in Town,” mereka menyoroti perlakuan rasis terhadap orang-orang non-putih di negara-negara Barat. Sementara itu, “Guns” memberikan gambaran kaotis dari suatu lingkungan tanpa kontrol senjata yang memadai.

Mereka juga menyoroti politik personal dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi interaksi sosial dalam lagu “Politik” dan “People of the Pride”. Melalui lagu-lagu ini, mereka meminta toleransi dan pengertian, sekaligus berjuang untuk hak setiap orang untuk menjadi diri mereka sendiri.

Selain itu, dalam lagu “Viva La Vida”, Coldplay menunjukkan stereotip umum tentang pemimpin dan bagaimana stereotip tersebut bisa dibalik. Lagu ini berbicara tentang seseorang yang “dulu memerintah dunia” dan bagaimana “lautan akan naik saat [dia] memberikan perintah.” Ini menunjukkan stereotip kepemimpinan yang sangat kuat yang dimiliki banyak penguasa.

Seiring dengan karya musik mereka yang mengkritik dan mempertanyakan status quo, Coldplay juga menawarkan harapan dan pemahaman melalui lagu-lagu seperti “Everyday Life” dan “BrokEn”. Album “Everyday Life” berfungsi sebagai tanggapan terhadap kerusuhan sosial dan politik yang merusak era kita saat ini, dengan penekanan pada pengakuan akan kebersamaan spiritual. Sementara “BrokEn” adalah lagu Gospel yang memanggil Tuhan dalam masa-masa sulit.

Baca Juga :   Menginginkan Gen Z tapi Tak Menghadirkan Politik Hijau

Kedatangan Coldplay di Indonesia pada 15 November 2023 menjadi momen penting dalam mempromosikan budaya perdamaian antara, di antara, dan dalam kelompok etnis, rasial, dan agama. 

Acara ini dapat menjadi platform yang efektif untuk mengubah pandangan masyarakat dan mendorong dialog yang lebih inklusif dan toleran. Dengan alunan musik Coldplay, kita berharap bisa membangkitkan kesadaran dan memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan harmoni antar-etnis, antar-ras, dan antar-agama.

Avatar photo

Redaksi El Kariem

Tim redaksi elkariem-mengisi ruang maya. "Saya adalah saya dan etnis, ras, atau agama saya adalah identitas saya. Anda adalah Anda dan etnis, ras, atau agama Anda adalah identitas Anda. Kita adalah satu umat manusia yang bersatu di satu planet, dan kemanusiaan kita yang bersama adalah identitas kita."

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most popular

Most discussed