Cara Membuat Kultum yang Rapi dan Menarik

Ingin membuat kultum yang rapi, sistematis, namun juga relevan dan menarik? Anda wajib tahu cara membuat kultum yang tepat, agar bisa menghasilkan naskah yang menarik perhatian audiens, sekaligus bisa menyampaikan pesan dengan baik.

Memangnya, apa itu kultum?

Kultum adalah akronim dari kuliah tujuh menit. Jadi, kultum merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan dalam durasi yang singkat. 

Biasanya, kultum disampaikan di acara keagamaan. Namun seiring berkembangnya zaman, kultum bisa saja dilakukan lebih dari 7 menit, misalnya saat Ramadan ataupun salat Jumat.

Nah, agar tidak membosankan, cek cara untuk membuat kultum berikut ini. 

1. Tentukan Tema/Topik Lebih Dahulu

Menentukan topik akan mempermudah Anda dalam menyusun kultum. Anda bisa punya gambaran kultum seperti apa yang akan Anda sampaikan ke jemaah. Untuk menentukan topik kultum singkat, Anda bisa lakukan cara ini:

1. Cari tahu tujuan acara. Misalnya untuk Maulid Nabi, Idulfitri, atau untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.
2. Ketahui audiens Anda. Apakah orang tua, anak-anak, remaja, ibu-ibu atau dari segala usia dan gender. 
3. Sesuaikan dengan batas pengalaman, pengetahuan dan kepentingan yang bisa Anda sampaikan ketika kultum.
4. Cari berita yang terbaru dan relevan.

2. Pahami Runtutan Kultum

Percuma jika Anda membuat kultum tanpa tahu runtutan yang benar. 

Dalam kultum, terdapat urutan yang perlu Anda tahu, yaitu:

Salam Pembuka

Di bagian ini, Anda bisa mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” (اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ)

Muqoddimah atau Pembukaan Awal Ceramah

Di bagian pembukaan kultum, terdapat 4 rukun, yaitu hamdallah, syahadat, sholawat nabi, amma ba’du. 

Setelah itu, Anda bisa menyampaikan ucapan puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT dan shalawat kepada Rasulullah saw 

Misalnya, 

“Segala puja dan puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan karunia dan nikmat yang berlimpah bagi kita semua. Kita panjatkan pula shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw. yang telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah hingga zaman nuroniyyah. Semoga kita senantiasa mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan untuk kita semua.”

Sapaan ke Audiens atau Jamaah

Di bagian sapaan ke pendengar, Anda bisa menyampaikan secara runtut. Misalnya berdasarkan pada jabatan tertinggi, jika Anda memberikan kultum di forum resmi. 

Sesuaikan sapaan dengan forum dan kepada siapa memberikan kultum. Misalnya, “Yang saya sayangi dan banggakan, anak-anak kelas 1 hingga kelas 6.” 

Anda juga bisa menambahkan pantun lucu atau teka-teki agar audiens makin tertarik mendengarkan.

Pengantar ke Isi

Sebelum masuk ke isi, Anda perlu menyampaikan kata pengantar yang berisi sinopsis kultum yang akan Anda sampaikan. 

Tujuan dari adanya kata pengantar ini adalah memberi tahu kepada jemaah tentang kultum Anda. 

“Pengantar = sinopsis kultum yang menarik.”

Buat bagian pengantar yang menarik sehingga jamaah Anda tidak bosan ketika mendengarkan kultum.

Isi

Di bagian isi, Anda perlu menyampaikan inti dari kultum sesuai dengan tema atau topik yang sudah Anda tentukan sebelumnya. 

Buat isi yang menarik dengan tata bahasa yang mudah diterima oleh audiens Anda. Selama kultum, Anda bisa menambahkan beberapa contoh kasus yang related dengan kehidupan sehari-hari. 

“Tambahkan ayat yang sesuai dengan isi ceramah untuk memperkuat kultum yang Anda sampaikan.”

Dengan cara tersebut, apa yang sudah Anda sampaikan dapat diterima dengan baik oleh jamaah.

Kesimpulan

Di bagian kesimpulan, Anda bisa menyampaikan kesimpulan dari materi kultum. Hindari untuk membuat kesimpulan yang terlalu panjang. 

Salam Penutup

Setelah Anda memberikan kesimpulan, Anda bisa menyampaikan salam penutup, “Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh” (وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ)

Anda juga bisa menambahkanya doa penutup kultum pada bagian ini. Simak beberapa contoh doa penutup kultum.

Apakah Anda juga mencari inspirasi untuk membuat berbagai jenis penutup kultum? Simak artikel “Contoh Penutup Kultum Bahasa Arab dan Indonesia“, yang bisa memberikan Anda referensi penutup yang tepat untuk ditambahkan di akhir kultum Anda.

3. Buat Outline atau Kerangka Naskah

Dalam cara membuat kultum tentang bersyukur ataupun tema lainnya, Anda perlu membuat outline atau kerangka naskah, agar Anda lebih mudah saat membuat isi dan penyampaiannya.

Di sisi lain, adanya outline atau inti kultum akan membantu Anda menyampaikan isi yang to the point. Tidak melebar ke mana-mana.

Karena itu, buat outline yang mudah Anda pahami dan kembangkan sendiri.

4. Menyusun Teks

Kembangkan outline yang sudah Anda buat tersebut menjadi suatu kultum yang menarik. Sampaikan isi dengan singkat, padat dan jelas.

Dengan begitu, di waktu yang terbatas, Anda bisa tetap menyampaikan sesuatu yang bermanfaat, menarik dan bisa dipahami/dimengerti jamaah. 

Jadi, cara membuat kultum yang baik menyangkut tentang penentuan tema, memahami runtutan kultum, membuat inti kultum dan mengembangkannya. Setelah itu, Anda bisa berlatih untuk menyampaikan kultum agar Anda bisa lebih lancar.