Dalam kultum singkat ini, kita memulai dengan memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menyaksikan bahwa tidak ada yang berhak disembah atau ditaati secara mutlak kecuali Dia. Kita juga menyaksikan bahwa Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah utusan terakhir-Nya. Semoga Allah melimpahkan kedamaian dan keberkahan-Nya kepada beliau, para nabi dan rasul sebelum beliau, keluarga dan sahabat yang setia mendampingi beliau, serta mereka yang mengikuti jalan beliau hingga hari kiamat. Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk di antara mereka.

Keutamaan Mengakhiri Hidup dengan Husnul Khatimah

Saudara-saudaraku yang terhormat, dalam kultum singkat ini saya ingin memulai dengan sebuah kisah dari ibadah haji yang menggambarkan akhir yang diinginkan oleh semua orang. Ada seorang pria dalam kelompok kami, seorang dokter, yang setelah menyelesaikan ibadah haji, menyaksikan seorang pria tua dari Palestina yang tiba-tiba jatuh di depan matanya. Dokter tersebut berusaha keras untuk menyelamatkannya, namun nyawa pria tua itu perlahan meninggalkan tubuhnya. Dokter itu membimbingnya untuk mengucapkan syahadat, dan pria tua itu menghembuskan nafas terakhirnya dengan kalimat tauhid.

Bayangkan betapa indahnya mengakhiri hidup dalam keadaan seperti itu, saat kita telah dibersihkan dari dosa-dosa kita seperti bayi yang baru lahir. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: “Barang siapa yang akhir perkataannya adalah Laa ilaaha illallah, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)

Mengapa Kita Tidak Merasa Dekat dengan Allah?

Namun, banyak di antara kita yang merasa bahwa kita tidak merasakan kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mungkin kita merasa bahwa kita telah melakukan ibadah dengan baik, tetapi masih ada sesuatu yang menghalangi kita.

Meremehkan Dosa Kecil

Ada dua kategori besar yang sering kali menjadi penyebab keterputusan kita dengan Allah. Pertama adalah meremehkan dosa-dosa kecil. Dosa-dosa ini, meskipun terlihat kecil, dapat menumpuk dan merusak hati kita secara perlahan. Allah SWT berfirman:


كَلَّا بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


Artinya: “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al-Mutaffifin: 14)

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh dosa-dosa kecil yang kita remehkan. Dosa-dosa ini, meskipun kecil, dapat menjadi penghalang yang besar antara kita dan Allah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ


Artinya: “Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil tersebut jika dikumpulkan akan membinasakan pelakunya.” (HR. Ahmad)

Menjaga Kehormatan Sesama Muslim

Kategori kedua adalah pelanggaran terhadap kehormatan sesama Muslim. Menyakiti hati atau merendahkan sesama Muslim adalah salah satu cara tercepat untuk menjauhkan diri kita dari Allah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: “Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan puasanya.” (HR. Bukhari)

Untuk mengatasi penyebab keterputusan ini, kita harus melakukan introspeksi diri. Memohon ampunan kepada Allah dan berusaha menghindari dosa-dosa yang dapat merusak hubungan kita dengan-Nya. Memohon kepada Allah agar menghilangkan semua penghalang antara kita dengan-Nya, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghapus semua noda dari hati kita, memberi kita kekuatan untuk menjaga diri dari dosa, dan mengampuni segala kekhilafan kita. Semoga kita dapat hidup dan mati dalam keadaan beriman dan mendapatkan husnul khatimah. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *